Thursday, January 5, 2017

Klaten, Kabupaten yang Basah

Umbul Ponggok di Kabupaten Klaten. piknikasik.com
/ Seperti yang telah kita ketahui bersama dalam post Nusantara Klaten, Kabupaten Klaten terleak diantara Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu, yang mana gunung api dan pegunungan kapur dengan karst-nya tersebut mampu menyerap banyak air kedalam tanah dan mengalirkannya ke area-area cekungan yang berada di Kabupaten Klaten. Menurut data Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM Kabupaten Klaten tahun 2016, tercatat terdapat total 174 sumber mata air di Kabupaten Klaten, namun hanya 143 sumber mata air yang masih berfungsi alias masih mengeluarkan air. Sedangkan 31 sumber mata air mulai mengering alias tidak mengeluarkan air lagi karena gelontoran air tanah dari area gunung dan pegunungan mulai berkurang akibat alih fungsi lahan maupun penggundulan lahan di area tersebut. Terlepas dari isu tersebut, hal ini membuktikan bahwa Kabupaten Klaten merupakan kabupaten yang basah secara harfiah. Dengan 143 sumber mata air yang masih berfungsi ini saja sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk Kabupaten Klaten. Hal ini tentunya merupakan kekuatan dan sekaligus potensi bagi Kabupaten Klaten, karena pada intinya air adalah sumber kehidupan, dimana ada air yang melimpah, disitulah kehidupan akan terus berjalan. Dengan berlimpahnya air di Kabupaten Klaten, sangat bisa dipastikan bahwa tiap area di Kabupaten Klaten mampu untuk menjalankan kehidupannya dengan mendapatkan akses terhadap air bersih ini. Hal yang sangat aneh jika ada area di Kabupaten Klaten yang masuk ke dalam kategori area kering, padahal Klaten adalah Kabupaten yang basah. Walaupun pada kenyataannya masih saja ada area Kecamatan yang kekurangan air, baik untuk air minum maupun irigasi persawahan. Dengan basahnya Kabupaten ini, saya menawarkan gagasan bagaimana jika kekuatan dan potensi sumber mata air yang berjumlah ratusan tersebut dikembangkan lebih baik di masa depan, dengan mengkategorikan pengembangan menurut skala kebutuhan, yakni primer, sekunder, dan tersier.

Petani di Sawah Basah. Eijan Tarro
/ Pengembangan primer merupakan pengembangan mata air-mata air di Kabupaten Klaten dengan memprioritaskan kebutuhan air bersih Kabupaten Klaten. Prioritas kebutuhan air bersih ini masih bisa dibagi menjadi kebutuhan air untuk rumah tangga dan irigasi persawahan. Pengembangan primer ini harus dilakukan terlebih dulu dengan pertama-tama memastikan bahwa tiap rumah tangga di Kabupaten Klaten telah memiliki akses terhadap air bersih yang layak untuk digunakan. Jika sudah dipastikan bahwa tiap rumah tangga sudah terakses air bersih layak pakai, kedua air yang ada di Kabupaten Klaten harus dapat diakses oleh tiap petak sawah yang ada di Kabupaten Klaten. Kedua hal tersebut harus dipastikan terlebih dahulu sebelum melangkah ke pengembangan sekunder dan tersier. Hal ini karena rezeki air yang melimpah di Kabupaten Klaten harus digunakan untuk kesejahteraan penduduk Kabupaten Klaten terlebih dahulu. Kesejahteraan penduduk tersebut tercermin pada rumah tangga yang dapat meminum air dari tanah Kabupaten Klaten, baik mata air maupun air tanah dalam. Selain itu, kesejahteraan tersebut juga tercermin pada basahnya tiap petak sawah di Kabupaten Klaten yang dipelihara oleh para petani yang semata-mata bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduk Kabupaten Klaten maupun daerah lain. Ini semua kembali pada dasar kehidupan, ketika tiap orang sudah tercukupi minum dan makannya, maka mereka dapat melanjutkan kehidupannya di masa depan dengan produktif serta bahagia.

Perikanan Air Tawar. bibitikan.net
/ Pengembangan sekunder merupakan pengembangan mata air-mata air di Kabupaten Klaten untuk keperluan yang bersifat tidak utama, seperti wisata air, perikanan pribadi, membantu daerah lainnya. Pengembangan sekunder ini semata-mata untuk mengembangkan sektor-sektor lain di Kabupaten Klaten yang bukan merupakan sektor utama, namun dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian dan branding Kabupaten Klaten. Selain itu, pengembangan sekunder ini juga bertujuan untuk memperkuat kerjasama dengan daerah di sekitar Kabupaten Klaten agar terwujud simbiosis mutualisme dikemudian hari.

Industri Air Kemasan. csrindonesia.com
/ Pengembangan tersier merupakan pengembangan mata air-mata air di Kabupaten Klaten untuk keperluan yang "makruh" (bisa tapi lebih baik tidak dilakukan), seperti eksploitasi mata air untuk keperluan industri maupun perusahaan swasta yang menyedot banyak air di suatu mata air dalam jumlah yang banyak. Pengembangan tersier ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti. Sebelum benar-benar dilakukan, pengembangan ini harus dikaji secara mendalam terlebih dahulu, banyak manfaat atau mudaratnya. Untuk itu, pengambil keputusan harus kembali kepada pertanyaan esensial dari dilakukannya pengembangan ini. Pertama, seberapa penting pengembangan ini harus dilakukan? mengapa ini sangat penting?. Kedua, apakah dengan dilakukannya pengembangan ini akan terwujud kesejahteraan bagi penduduk Kabupaten Klaten di masa depan?. Ketiga, apakah dengan dilakukannya pengembangan ini, mata air-mata air di Kabupaten Klaten masih bisa dinikmati oleh anak-cucu kita kelak?. Pertanyaan-pertanyaan mendasar tersebut sangat diperlukan agar pengembangan tersier ini tidak merugikan penduduk Kabupaten Klaten secara umum, maupun penduduk lokal di sekitar objek pengembangan secara khusus, di masa depan nantinya.
Keberlanjutan Mata Air, Keberlanjutan Generasi Mendatang. arrahmah.com
/ Tahapan pengembangan mata air menurut kebutuhan di atas merupakan hal yang perlu dipertimbangkan Kabupaten Klaten agar rezeki berupa air yang melimpah disana dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penduduk secara luas, tentunya dengan tidak melupakan kelestarian lingkungan di tiap mata air agar airnya dapat dinikmati anak-cucu ikita di Kabupaten Klaten nantinya. Sehingga Klaten masih bisa menjadi Kabupaten yang basah di masa depan.
Share:
Location: Wageningen, Belanda

0 comments:

Post a Comment