Monday, January 9, 2017

Mbangun Lumbung Tani Kabupaten Klaten

Panen Raya karya Dandan SA. http://www.dandansa.com/p/blog-page_8337.html
\\ Catatan: Apabila post ini dirasa terlalu panjang, silakan dibaca kata/kalimat yang di-bold hitam saja .

/ Lebih dari 30 tahun yang lalu, Kabupaten Klaten dikenal sebagai Lumbung Padi nasional dan berkontribusi pada keberhasilan swasembada pangan Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Selain itu, Kabupaten memiliki beras yang tersohor kelezatan dan kualitasnya, yakni beras delanggu yang terdiri dari beras rojo lele, C4, dan menthik wangi. Hal ini tentunya tidak lepas dari lokasi geografis Kabupaten Klaten yang memiliki tanah yang subur serta air yang berlimpah karena terletak diantara gunung berapi dan pegunungan kapur (lihat Nusantara Klaten). Namun seiring dengan berkembangnya zaman, sedikit demi sedikit image sebagai kabupaten lumbung padi tersebut mulai tidak terlihat karena produktivitas padi yang mengalami penurunan serta faktor-faktor lain yang mempengaruhinya, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti minat menjadi petani, harga tawar padi/beras, hingga perubahan iklim yang menyebabkan kekeringan maupun bertambahnya jumlah hama padi. Memang sangat disayangkan kondisi tersebut terjadi, melihat lokasi strategis Kabupaten Klaten yang sangat baik untuk pengembangan pertanian. Oleh karena itu, Kabupaten Klaten harus mulai bangkit untuk membangun pertanian yang targetnya bukan saja menjadi lumbung padi, tetapi lebih dari itu, yakni menjadi lumbung tani. Lumbung tani yang saya maksud disini adalah Kabupaten Klaten menjadi wadah pusat kegiatan-kegiatan pertanian, paling tidak di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan-kegiatan pertanian tersebut bisa saja meliputi kegiatan tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan yang produk-produk nya merupakan komoditas pertanian unggulan Kabupaten Klaten. Lebih dari itu, lumbung tani Kabupaten Klaten juga menyediakan wadah bagi ketiga kegiatan tersebut untuk dikembangkan menjadi sebuah pusat kegiatan tani yang meliputi seluruh kegiatan dari pembenihan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pemasaran, dan bahkan hingga pengindustrian. Hal tersebut sangat wajar apabila dilaksanakan di Kabupaten Klaten karena pertama wilayah Kabupaten Klaten dilewati oleh jalur arteri lintas selatan pulau jawa dan jalur rel kereta api lintas jawa, kedua wilayah ini memiliki tanah yang subur dan air yang melimpah yang berasal dari mata air-mata air yang tersebar di berbagai kecamatan, dan ketiga wilayah ini memiliki modal sosial yang tinggi untuk diberdayakan dalam membangun pertanian Kabupaten Klaten dengan target menjadi lumbung tani. Untuk membangun Kabupaten Klaten menjadi Lumbung Tani, ada paling tidak 5 tahapan yang harus dilaksanakan, yakni membuat dan melakukan zonasi khusus pertanian, agropolitan, kontrol produksi, jaringan, dan kontrol kualitas.
Konsep Lumbung Tani Kabupaten Klaten. sketsa pribadi.
/ Bagaimanapun dengan luas lahan pertaniannya yang kurang lebih 22.000 Ha, Kabupaten Klaten diharuskan untuk melakukan kegiatan pertanian dengan media dan setting tanah/lahan. Untuk melindungi lahan-lahan subur di Kabupaten Klaten, diperlukan adanya zonasi khusus pertanian yang sifatnya makro. Zonasi ini merupakan hasil delineasi lahan-lahan pertanian subur yang disertai dengan lahan/area sub-urban siap bangun (untuk penyediaan fasilitas-fasilitas pertanian). Zonasi ini bisa saja diterapkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Klaten ataupun Peraturan tentang Pertanian Lahan Abadi, hal ini karena melalui peraturan inilah pemerintah dapat melakukan kontrol terhadap zonasi ini. Di dalam zonasi khusus pertanian inilah nantinya cikal bakal lumbung tani akan dibangun tahap demi tahap dengan mengembangkan produk-produk pertanian unggulan Kabupaten Klaten, seperti padi, durian, dan sapi perah. Metode dalam pengembangan pertanian ini bisa menggunakan apa saja, misalnya sistem pertanian terpadu maupun penanaman padi organik (pemilihan metode ini disesuaikan dengan tingkat efektivitas dan produktivitas yang akan dicapai nantinya). Zonasi ini dilaksanakan secara parsial sesuai dengan mayoritas kegiatan pertaniannya, misalnya bertanam padi di Kecamatan Delanggu, berkebun durian di Kecamatan Kemalang, dan beternak di Kecamatan Bayat. Tiap-tiap pusat kegiatan tersebut harus dikembangkan mengikuti tahap-tahap selanjutnya.

Kurangnya Lahan Pertanian karya Muhammad Affan Siregar. www.kartunesia.com
/ Di dalam zonasi khusus pertanian tersebut dibangun agropolitan (kota pertanian). Hal ini untuk menciptakan satu rantai kegiatan pertanian yang bersatupadu hanya dalam sebuah area, sehingga dapat mewujudkan kegiatan pertanian yang efektif dan lebih menggairahkan bagi masing-masing stakeholder. Melalui agropolitan inilah nantinya produk-produk pertanian dikemas atau diolah atau dipasarkan, sesuai dengan kegiatan pasca panen yang diinginkan oleh para stakeholder maupun investor (produk mentah, setengah jadi, atau produk jadi). Misalnya susu sapi langsung dikemas untuk dipasok ke perusahaan susu (produk mentah), susu sapi diolah menjadi bahan susu kental manis (setengah jadi), susu sapi diolah menjadi susu bubuk (produk jadi). Ataupun misalnya durian dijual langsung kepada pengepul (produk mentah), durian diolah menjadi keripik durian (produk jadi).

Aktivitas dalam Area Agroplitan. http://archive.cnx.org/
/ Setelah terdapat agropolitan, hal yang tidak kalah penting adalah adanya kontrol produksi. Kontrol produksi yang saya maksud disini adalah pengendalian dan pengawasan terhadap setiap tahapan dalam kegiatan pra panen. Misalnya pada tanaman pangan padi dilakukan kontrol terhadap hama, pemilihan pupuk, metode penanaman dan pembenihan, hingga pengairan. Pada perkebunan durian dilakukan kontrol terhadap kesuburan tanaman, pengairan, dan metode pemeliharaan. Pada peternakan sapi perah dilakukan cek terhadap kesehatan hewan, kontrol terhadap tingkat kebersihan lingkungan ternak, hingga metode pemberian makanan kepada hewan. Hal ini agar produktivitas pertanian selalu stabil bahkan meningkat setiap waktu, sehingga hasrat menjadi lumbung tani juga akan semakin mudah untuk dicapai.

Kontrol Produksi Komoditas Pertanian. http://karantina.pertanian.go.id/
/ Setelah wadahnya sudah ada dan produksinya sudah ditata sedemikian rupa, selanjutnya dibutuhkan jaringan (network) untuk menjamin bahwa kegiatan-kegiatan pertanian di zona khusus pertanian tersebut dapat berjalan secara berkelanjutan. Jaringan ini dibagi menjadi 2 macam, yakni jaringan fisik dan non-fisik. Jaringan fisik meliputi seluruh jaringan jalan (arteri, kolektor, lokal, lingkungan, hingga jalan tani dan setapak), jaringan irigasi dan air bersih, jaringan listrik, jaringan sanitasi, dan jaringan telekomunikasi. Untuk meningkatkan aksesibilitas di tiap pusat kegiatan pertanian, dibutuhkan jaringan jalan yang baik dan komplit dari hierarki besar hingga paling kecil agar zona khusus pertanian ini dapat diakses dari pejalan kaki hingga truk-truk/angkutan besar. Hal tersebut sangat penting agar investasi pada sektor pertanian dapat masuk dalam zonasi tersebut. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah jaringan telekomunikasi, yang mana jaringan ini menjadi sangat penting pada era informasi saat ini. Dengan adanya jaringan telekomunikasi, seperti fiber optic dan BTS, area-area tersebut memiliki akses ke seluruh dunia, sehingga berpotensi untuk memasarkan produk-produk pertaniannya hingga mancanegara. Sementara jaringan non-fisik meliputi jaringan pemasaran, jaringan industri, dan jaringan stakeholder. Jaringan pemasaran merupakan jaringan yang penting untuk menjamin produk-produk pertanian tersebut memiliki demander (para calon pembeli) yang selalu ada serta memastikan bahwa harga produk-produk tersebut mampu bersaing di pasaran. Jaringan industri berarti jaringan-jaringan pada sektor-sektor industri, seperti pabrik maupun toko retail di dalam maupun di luar wilayah Kabupaten Klaten (bergantung pada jumlah hasil panen), yang membutuhkan pasokan produk-produk pertanian untuk menjadi bahan olahan maupun untuk dipasarkan. Jaringan stakeholder juga merupakan jaringan yang sangat penting dalam hal ini, yang mana stakeholder tersebut meliputi petani (calon petani dan profesi petani) beserta komunitasnya, investor, dan pemerintah. Untuk menghimpun penerus profesi petani, harus dilakukan pengubahan tingkah laku, misalnya dengan diadakan sebuah lembaga pelatihan tani maupun universitas terbuka dalam bidang pertanian di zona khusus pertanian, yang tujuannya untuk menarik sebanyak-banyaknya calon petani untuk meneruskan kegiatan pertanian di Kabupaten Klaten. Bila cara tersebut tidak dapat dilakukan, maka di era ini, dibutuhkan adanya intervensi teknologi untuk memastikan bahwa kegiatan pertanian dapat terus berlanjut di masa depan. Intervensi teknologi ini dabat berbentuk misalnya traktor otomatis untuk menggemburkan tanah dan menanam benih padi, pemetik ataupun penghimpun durian otomatis, dan penyedot susu otomatis untuk sapi perah. Cara inilah yang kemungkinan akan dilakukan di masa depan, tentunya dengan bertahap. Sementara itu, untuk menyerap investor ke dalam bidang pertanian, paling tidak dibutuhkan adanya aksesibilitas dan konektivitas yang baik, regulasi dan sistem perizinan daerah yang pro investasi dan mudah, serta keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Kabupaten Klaten. Dengan meningkatnya minat investor untuk menananmkan investasinya pada bidang pertanian di Kabupaten Klaten, maka semakin meningkat pula daya saing pertanian Kabupaten Klaten.

Pertanian Berkelanjutan. BSG Studio.
/ Setelah semua tahap diatas dapat berjalan dengan baik, harus ada kontrol kualitas. Kontrol kualitas yang saya maksud adalah kontrol terhadap kualitas produk pertanian, metode dalam melakukan kegiatan pertanian, dan kualitas sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya. Dengan adanya kontrol kualitas ini diharapkan produk-produk unggulan Kabupaten Klaten memiliki kualitas yang best of the best, diakui secara nasional bahkan internasional, dan mampu bersaing, baik secara kualitas maupun harga di pasaran. Dengan kontrol kualitas ini pula, akan banyak investor yang semakin percaya untuk menanamkan dananya di bidang pertanian Kabupaten Klaten.

Komponen Kontrol Kualitas. http://alphaislandemirates.com/
/ Dengan pelaksanaan tahap-tahap di atas secara sistematis dan konsisten serta berbasis pada prinsip-prinsip kolaboratif, maka bukanlah hal yang mustahil apabila Kabupaten Klaten akan menjadi, bukan hanya lumbung padi tetapi lumbung tani, yang mana di Kabupaten inilah nantinya ditemukan banyak orang yang bermatapencaharian sebagai petani dan peternak, serta akan banyak ditemukan pula para pemuda yang tertarik untuk mempelajari pertanian di Kabupaten Klaten karena serapan tenaga kerja yang tinggi yang merupakan efek dari investasi-investasi di bidang pertanian yang terus meningkat. Namun demikian perlu dicatat bahwa pelaksanaan semua tahap tersebut harus berdasarkan pada prinsip kolaboratif, dengan membuang ego antar stakeholder, misalnya petani dengan lahan besar harus rela berbagi dengan petani berlahan kecil, pemerintah yang harus senantiasa membina dan memberikan insentif-insentif untuk para petani, dan swasta yang harus turut serta memberikan dananya pada pengembangan pertanian ini. Dengan demikian, mbangun lumbung tani di Kabupaten Klaten menjadi sangat mudah dan memungkinkan terwujudnya lumbung tani berkelas internasional di Kabupaten Klaten.
Share:
Location: Wageningen, Belanda

2 comments:

  1. Kabupaten klaten memang memiliki sumber daya pertanian yg cukup besar dng luas lahan saat ini 33.111 ha dan lahan pertanian pangan berkelanjutan seluas 32.451 ha memungkinkan kabupaten klaten kedepan tidak saja hanya sbg penyangga pangan di jateng maupun nasional tetapi jg hrs dapat menjadi penghasil benih unggul terutama padi shg mampu mensuplai kebutuhan benih nasional. Selain itu yg lbh penting lagi adalah membangun pertanian secara berkelanjutan dng pola sistim pertanian terpadu berbasis teknologi dlm kerangka agropolitan yg dpt menterpadukan antara pembangunan pertanian dng perdesaan. Oleh karenanya kita sepakat utk dpt meningkatkan produktivitas nilai tambah dan daya saing bidang pertanian dlm arti luas dng memperhatikan aspek agribisnis agroindustri agroprosesing dan agroteknologi yg dpt di kelola dari hulu sampai hilir dari pra produksi sampai pasca produksi. Oleh sebab itu konsep lumbung tani cukup baik dan relevan utk di laksanakan di klaten meskipun saat ini kita sedang menyiapkan master plan agropolitan dan melaksanakan kegiatan agro techno park yg menterpadukan antara tanaman pangan dng peternakan. Goal orientednya tentunya adalah utk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadikan pertanian memiliki daya tarik daya tahan dan daya saing.

    ReplyDelete
  2. Kabupaten klaten memang memiliki sumber daya pertanian yg cukup besar dng luas lahan saat ini 33.111 ha dan lahan pertanian pangan berkelanjutan seluas 32.451 ha memungkinkan kabupaten klaten kedepan tidak saja hanya sbg penyangga pangan di jateng maupun nasional tetapi jg hrs dapat menjadi penghasil benih unggul terutama padi shg mampu mensuplai kebutuhan benih nasional. Selain itu yg lbh penting lagi adalah membangun pertanian secara berkelanjutan dng pola sistim pertanian terpadu berbasis teknologi dlm kerangka agropolitan yg dpt menterpadukan antara pembangunan pertanian dng perdesaan. Oleh karenanya kita sepakat utk dpt meningkatkan produktivitas nilai tambah dan daya saing bidang pertanian dlm arti luas dng memperhatikan aspek agribisnis agroindustri agroprosesing dan agroteknologi yg dpt di kelola dari hulu sampai hilir dari pra produksi sampai pasca produksi. Oleh sebab itu konsep lumbung tani cukup baik dan relevan utk di laksanakan di klaten meskipun saat ini kita sedang menyiapkan master plan agropolitan dan melaksanakan kegiatan agro techno park yg menterpadukan antara tanaman pangan dng peternakan. Goal orientednya tentunya adalah utk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadikan pertanian memiliki daya tarik daya tahan dan daya saing.

    ReplyDelete